Rabu, 05 November 2008

DULU

Dulu… Denting melodi begitu merdu. Gesekan dawai gitar lembut membelai. Desah angin kudengar sepoi. Alunan nada amatlah merona. Dulu…… Hangat matahari begitu nyaman. Belai cumbumu membekap gelora. Kerasakan lembut sutra melayu. Dulu…… Semuanya bias kuraih. Kala takdirku masihlah utuh. Namun kerapuhan membayang. Menyisa kerontang daun-daun mati. Dulu adalah kenangan yang menyisa. (makassar. 4-10-2008)

Tidak ada komentar: