Kamis, 14 Februari 2008

NAFSU ANGKARA

Terhampar sawah dalam tembiring.

Melingkat bukit.

Membentang hijau nan zamrut.

Damai dalam kedamaian.

Angkara tergelitik.

Meraih bintang tenggelam.

Seribu langkah terlakon.

Bulir-bulir terengkuh.

Melimpah nan sekejap.

Meski tanah sakit.

Ah kasihan

Manusia angkuh nan durjana.

Merusak damai nan tertitah.

Berganti bencana menancap.

Tunggu karmamu.

(Makassar 8 Februari 2008)

Tidak ada komentar: