Rabu, 01 Oktober 2008

LAKU SANG JIWA

Rontak jiwaku resah.

Risau bersulam bayang-bayang.

Retak menjejak palang.

Memilah antara arah memisah.

Mestikah aksara terangkai.

Membawa pesan deritaku.

Menjelma gunda di hati bunda.

Karena jerit sang buah hati.

Entahlah.

Tangis itu kembali menggaung.

Memecah sunyi ditebing lembah.

Hanya pasrah.

Dalam peluk kasih sang mahadaya.

(irwan 9 januari 2008)

Tidak ada komentar: